Skip to content

Ketahui Apa Saja 200+ Faktor Peringkat Google

Content Ads by Google!

TokoDaring.Com – Ketahui Apa Saja 200+ Faktor Peringkat Google. 200 lebih faktor-faktor penentu peringkat Google. Anda mungkin sudah tahu bahwa Google menggunakan banyak sekali key point dalam penentuan faktor peringkat dalam algoritma mereka.

Feed Ads by Google!

Artikel terkait

6 Fitur CMS (Content Management System) Yang Harus Di Pertimbangkan Untuk Membangun Website Bisnis

Tapi apa saja sebenarnya 200 faktor tersebut ? Nah, kami rangkumkan untuk anda dalam susunan daftar lengkap faktor peringkat google pada artikel ini.

Beberapa faktor tersebut terbukti sebagai faktor peringkat Google dalam menempatkan konten di halaman atas hasil pencarian.

Beberapa lainnya, masih kontroversial atau dianggap mitos dan bukan sebagai faktor kuat pemeringkatan.

Dan sebagian lain juga bersifat spekulasi, karena Google juga sebenarnya rutin mengeluarkan update maka sebagian di anggap juga sebagai spekulasi nerd SEO.

Feed Ads by Google!

Tapi 200 faktor peringkat Google terebut kami tulis lengkap di artikel ini. Anda tentu boleh memfilternya lagi.

Aspek besar faktor peringkat Google

Mari kita lihat dulu apa saja yang menjadi aspek besar faktor peringkat Google.

  • Faktor Domain
  • Faktor Page-Level
  • Faktor Site-Level
  • Faktor Backlink
  • Faktor Interaksi User
  • Faktor Algorithm Khusus Google
  • Faktor Brand Signals
  • Faktor On-Site Spam
  • Faktor Off-Site Spam

200 lebih faktor peringkat Google

Faktor peringkat Google (Faktor Domain)

Ada 9 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor domain.

  1. Usia domain: Banyak SEO percaya bahwa Google secara inheren “mempercayai” domain yang lebih tua. Namun, John Mueller dari Google mengatakan “usia domain tidak membantu apa-apa”.
  2. Kata kunci muncul di top level domain: Memiliki kata kunci pada nama domain tidak akan memberi keuntungan SEO seperti dulu. Tapi itu masih bisa menjadi sebagai sinyal relevansi.
  3. Masa registrasi domain (long term): Google menyatakan, “Domain yang berharga sering didaftarkan untuk beberapa tahun (jangka panjang), sedangkan domain doorway (tidak sah) jarang didaftarkan lebih dari setahun. Oleh karena itu, tanggal expired suatu domain di masa mendatang dapat digunakan sebagai faktor dalam memprediksi keabsahan suatu domain.”
  4. Kata kunci pada subdomain: Praktisi ahli di Moz setuju bahwa kata kunci yang muncul di subdomain dapat meningkatkan peringkat.
  5. Riwayat Domain: Sebuah situs dengan kepemilikan yang mudah berubah atau beberapa penurunan dapat meminta Google untuk “menyetel ulang” riwayat situs, meniadakan tautan yang mengarah ke domain. Atau, dalam kasus tertentu, domain yang dikenai sanksi dapat membawa penalti tersebut ke pemilik baru.
  6. Exact Match Domain (EMD): Exact Match Domain mungkin memiliki sedikit atau tidak ada manfaat SEO secara langsung. Namun jika EMD Anda merupakan situs berkualitas rendah, situs tersebut rentan terhadap pembaruan EMD.
  7. WhoIs publik vs. private: Informasi WhoIs yang di buat private mungkin merupakan tanda “sesuatu yang disembunyikan”.

“… Ketika saya memeriksa whois pada mereka, mereka semua memiliki “layanan perlindungan privasi whois” pada mereka. Itu relatif tidak biasa. … Mengaktifkan privasi whois tidak secara otomatis buruk, tetapi setelah Anda menggabungkan beberapa faktor ini, Anda sering berbicara tentang jenis webmaster yang sangat berbeda dari orang yang hanya memiliki satu situs website atau lebih.

Googler, Matt Cutts
  1. Pemilik WhoIs yang terkena penalti (Google): Jika Google mengidentifikasi orang tertentu sebagai spammer, Google mungkin akan meneliti situs website lainnya yang dimiliki oleh orang tersebut.
  2. Ekstensi TLD negara: Memiliki domain tingkat atas kode negara (.id, .ph, .my, .uk) kadang-kadang dapat membantu peringkat situs website untuk negara tertentu… tetapi dapat membatasi kemampuan situs untuk menentukan peringkatnya secara global.

Faktor peringkat Google (Faktor Page-Level)

Ada 56 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor page level.

Feed Ads by Google!

  1. Kata kunci di dalam title tag: Meskipun tidak sepenting dulu, title tag dapat menjadi sinyal SEO yang di anggap penting di halaman.
  2. Title tag yang berisi kata kata kunci: Menurut Moz, tag judul yang dimulai dengan kata kunci cenderung berkinerja lebih baik daripada kata kunci yang di tempatkan di akhir title tag.
  3. Kata kunci dalam tag deskripsi: Google tidak menggunakan tag meta deskripsi sebagai sinyal peringkat langsung. Namun, tag meta deskripsi dapat mempengaruhi rasio klik-tayang (RKT), yang merupakan faktor peringkat utama.
  4. Kata kunci yang ditempatkan pada heading H1: Tag H1 adalah “tag judul kedua”. Seiring dengan tag judul utama konten, Google menggunakan tag H1 sebagai sinyal relevansi sekunder, menurut hasil dari satu studi korelasi:
  5. TF-IDF (Term Frequency — Inverse Document Frequency): “Seberapa sering kata tertentu muncul dalam konten?”. Semakin sering kata tersebut muncul di suatu halaman, maka semakin besar kemungkinan halaman tersebut berisi tentang topik itu. Google kemungkinan besar menggunakan TF-IDF dengan algoritama canggih mereka.
  6. Panjang konten: Konten dengan lebih banyak kata dapat mencakup pembahasan yang lebih luas dan cenderung lebih disukai oleh algoritme mesin pencari dibandingkan dengan artikel pendek. Satu studi industri faktor peringkat baru-baru ini menemukan bahwa rata-rata halaman pertama hasil Google panjangnya sekitar 1400 kata.
  7. Daftar isi (table of content): Menggunakan daftar isi yang ditautkan dapat membantu Google lebih memahami isi konten. Daftar isi juga sering di tampilkan menjadi sebuah tautan pada halaman hasil pencarian.
  8. Kata kunci LSI: Kata kunci LSI membantu mesin pencari mengekstrak makna dari kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna (misalnya: Apple perusahaan komputer vs. Apple buah). Ada/tidaknya LSI mungkin juga bertindak sebagai sinyal kualitas konten.
  9. Kata kunci LSI dalam title tag: Seperti halnya konten halaman website, kata kunci LSI dalam tag meta halaman mungkin dapat membantu mesin pencari membedakan antara kata-kata dengan banyak makna potensial atau sebagai sinyal relevansi.
  10. Koten yang mencakup topik mendalam: Ada korelasi yang jelas antara kedalaman cakupan topik dan peringkat Google. Oleh karena itu, halaman yang mencakup setiap sudut cenderung memiliki keunggulan dibandingkan halaman yang hanya membahas sebagian topik.
  11. Kecepatan loading halaman melalui HTML: Kecepatan loading halaman benar-benar menjadi faktor peringkat Google. Bing juga menggunakannya. Baca Juga : Mengoptimalkan loading halaman website.
  12. Penggunaan fitur AMP: Meskipun bukan faktor peringkat Google secara langsung, halaman AMP mungkin lebih unggul dalam hal kecepatan. AMP juga mungkin merupakan persyaratan untuk menentukan peringkat di Google News versi seluler.
  13. Match entity: Apakah konten halaman yang diterbitkan cocok dengan “entitas” yang dicari pengguna ? Jika ya, halaman tersebut mungkin mendapatkan peningkatan peringkat untuk kata kunci tersebut.
  14. Google Hummingbird: Update algoritma Google membantu Google melampaui kata kunci. Berkat Hummingbird, Google kini dapat memahami topik halaman website dengan lebih baik.
  15. Duplikat konten: Konten yang identik di situs website yang sama dapat memengaruhi visibilitas mesin pencari situs (hal negatif).
  16. Rel=Canonical: Jika digunakan dengan benar, penggunaan tag ini dapat membantu Google mengenali situs di website anda dan bukan sebagai konten duplikat.
  17. Pengoptimalan Gambar: Gambar mengirim sinyal relevansi penting ke mesin telusur melalui nama file, teks alternatif (ALT Text), judul, deskripsi, dan keterangan.
  18. Konten segar: Google Kafein mendukung konten yang baru diterbitkan atau yang diperbarui, terutama untuk pencarian yang sensitif terhadap waktu. Menyoroti pentingnya faktor ini, Google menunjukkan tanggal pembaruan terakhir halaman untuk halaman tertentu.
  19. Besaran pembaruan konten: Pembaruan konten yang signifikan bisa membuat konten lama di anggap sebagai konten yang baru. Menambahkan atau menghapus seluruh bagian lebih penting daripada mengubah urutan beberapa kata atau hanya memperbaiki kesalahan ketik.
  20. Log pembaruan halaman: Seberapa sering halaman atau konten itu diperbarui dari waktu ke waktu ? Harian, mingguan, atau setiap tahun? Frekuensi pembaruan halaman juga berperan menyegarkan halaman.
  21. Keyword yang meninjol: Memiliki kata kunci yang muncul di paragraf pertama berkorelasi dengan peringkat halaman pertama Google.
  22. Kata kunci pada heading H2, H3: Menampilkan kata kunci di dalam subjudul (heading) dalam format H2 atau H3 mungkin merupakan sinyal relevansi yang lemah. Faktanya, Googler John Mueller menyatakan: “Tag heading dalam HTML ini membantu kami memahami struktur halaman.”
  23. Kualitas outbond link: Banyak praktisi SEO berpikir bahwa menautkan ke situs otoritas membantu mengirimkan sinyal kepercayaan ke Google. Dan ini didukung oleh studi industri baru-baru ini.
  24. Relevansi outbond link: Google dapat menggunakan konten halaman yang anda tautkan sebagai sinyal relevansi. Misalnya, jika Anda memiliki laman tentang mobil yang tertaut ke laman terkait film, ini mungkin memberi tahu Google bahwa halaman anda berbicara tentang film mobil, dan bukan mobil.
  25. Tata bahasa (Grammar) dan ejaan: Tata bahasa dan ejaan yang tepat adalah sinyal kualitas,
  26. Konten sindikasi: Apakah konten di halaman asli atau tidak ? Jika diambil atau disalin dari halaman yang diindeks, peringkatnya juga tidak akan baik… atau mungkin tidak diindeks sama sekali.
  27. Halaman Mobile Friendly: Sering disebut sebagai “Mobilegeddon”, pembaruan ini menjadikan halaman yang dioptimalkan untuk perangkat seluler (mobile) pada peringkat yang lebih baik.
  28. Mobile Usability: Situs website yang dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna seluler mungkin memiliki keunggulan dalam “Mobile First Indexing”.
  29. Konten “tersembunyi” pada perangkat seluler: Konten tersembunyi di perangkat seluler mungkin tidak akan diindeks jika dibandingkan dengan konten yang terlihat sepenuhnya.
  30. Konten Pelengkap (Suplementary content) yang bermanfaat: Menurut dokumen Google guidelines, konten pelengkap yang bermanfaat merupakan indikator kualitas halaman. Misalnya: tools pengonversi mata uang, kalkulator bunga pinjaman, dan resep masakan.
  31. Konten yang tersembunyi di balik tab atau akordion: Apakah pengguna perlu untuk mengklik tab untuk menampilkan beberapa konten di halaman ? Jika demikian, Google mengatakan bahwa konten ini “tidak boleh diindeks”.
  32. Jumlah Outbond link: Terlalu banyak tautan keluar yang bersifat dofollow dapat merusak PageRank dan dapat merusak peringkat halaman tersebut.
  33. Multimedia: Gambar, video, dan elemen multimedia lainnya dapat berfungsi sebagai sinyal dan faktor peringkat Google.
  34. Jumlah tautan internal (Internal link): Jumlah tautan internal ke suatu halaman menunjukkan kepentingannya relatif terhadap halaman lain di situs (lebih banyak tautan internal = lebih penting).
  35. Kualitas internal link: Tautan internal dari halaman yang otoritatif pada domain memiliki efek yang lebih kuat daripada halaman tanpa PageRank atau rendah.
  36. Broken link: Memiliki terlalu banyak broken link pada suatu halaman mungkin merupakan tanda situs yang terbengkalai. Menurut dokumen Google guidelines, menggunakan tautan yang rusak untuk menilai kualitas beranda.
  37. Reading level: Tidak diragukan lagi bahwa Google memperkirakan reading level pada halaman website. Faktanya, Google memberi pengguna statistik reading level.
  38. Link afiliasi: Link afiliasi mungkin tidak akan merusak peringkat. Tetapi jika memiliki terlalu banyak link afiliasi, algoritma Google mungkin lebih mengutamakan sinyal kualitas lainnya.
  39. Kesalahan HTML/validasi W3C: Banyak kesalahan HTML atau pengkodean yang ceroboh mungkin merupakan tanda situs website tersebut berkualitas buruk. Meskipun kontroversial, banyak orang di bidang SEO berpikir bahwa halaman yang dikodekan dengan baik digunakan sebagai sinyal kualitas.
  40. Otoritas domain (Domain authority): Semua hal dianggap sama, halaman di domain dengan otoritas yang lebih tinggi akan berperingkat lebih tinggi daripada halaman di domain dengan otoritas yang lebih rendah.
  41. PageRank halaman: Tidak berkorelasi sempurna. Tetapi halaman dengan banyak otoritas cenderung mengungguli halaman tanpa banyak otoritas tautan.
  42. Panjang URL: Alamat URL yang terlalu panjang dapat merusak visibilitas halaman di mesin pencari. Faktanya, beberapa studi industri telah menemukan bahwa URL pendek cenderung memiliki sedikit keunggulan dalam hasil pencarian Google.
  43. Path URL: Halaman yang lebih dekat ke beranda mungkin mendapat sedikit peningkatan otoritas jika dibandingkan halaman yang terkubur jauh di dalam arsitektur situs.
  44. Human powered editor: Meskipun tidak pernah dikonfirmasi, Google telah mengajukan paten untuk sistem yang memungkinkan editor manusia untuk mempengaruhi SERPs.
  45. Kategori halaman: Konten halaman dengan kategori yang seirama adalah sinyal relevansi. Halaman yang menjadi bagian dari kategori yang terkait secara erat mungkin mendapatkan peningkatan relevansi dibandingkan dengan halaman yang berada di kategori yang tidak terkait.
  46. Kata kunci di URL: Sinyal relevansi lainnya. Google baru-baru ini menyebut ini sebagai “faktor peringkat Google yang sangat kecil”.
  47. String URL: Kategori dalam string URL dibaca oleh Google dan dapat memberikan sinyal tematik tentang isi suatu halaman.
  48. Referensi dan Sumber: Mengutip referensi dan sumber, seperti yang dilakukan pada makalah penelitian, mungkin merupakan tanda kualitas. Pedoman Kualitas Google menyatakan bahwa peninjau harus memperhatikan sumber saat melihat halaman tertentu.
  49. Numbered List: List (OL, UL) membantu memecah konten untuk pembaca, menjadikannya lebih ramah pengguna. Google kemungkinan besar setuju dan mungkin lebih suka konten dengan numbered list.
  50. Prioritas Halaman sitemap: Prioritas halaman diberikan melalui file sitemap.xml dapat mempengaruhi peringkat.
  51. Jumlah tautan keluar: Halaman yang memiliki terlalu banyak tautan, mengaburkan halaman dan mengalihkan perhatian dari konten utama.
  52. Sinyal UX dari keyword lain: Jika peringkat halaman untuk beberapa kata kunci lain mungkin memberi Google tanda kualitas internal.
  53. Usia halaman: Meskipun Google lebih menyukai konten segar, halaman lama yang diperbarui secara rutin dapat mengungguli halaman yang lebih baru.
  54. Layout yang ramah pengguna: Mengutip dokumen pedoman kualitas Google: “Layout halaman pada halaman dengan kualitas tertinggi membuat konten utama langsung terlihat.”
  55. Parked domain: Pembaruan Google pada bulan Desember 2011 menurunkan visibilitas pencarian untuk domain terparkir.
  56. Konten bermanfaat (Helpful content): Google dapat membedakan antara konten “berkualitas” dan “berguna”. Baca juga, Google helpful content update.

Faktor peringkat Google (Faktor Site-Level)

Ada 18 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor site level.

  1. Konten bernilai dan wawasan unik: Google telah menyatakan bahwa mereka dengan senang hati menghukum situs website yang tidak membawa sesuatu yang baru atau berguna.
  2. Halaman “Contact us”: Dokumen panduan kualitas Google menyatakan bahwa mereka lebih memilih situs dengan “jumlah informasi kontak yang sesuai”. Pastikan informasi kontak anda cocok dengan info di halaman whois anda.
  3. Domain Trust: Banyak praktisi SEO percaya bahwa “TrustRank” adalah faktor peringkat Google yang sangat penting. Dokumen paten Google berjudul “Peringkat hasil pencarian berdasarkan kepercayaan”, tampaknya mendukung hal ini.
  4. Arsitektur situs: Arsitektur situs website yang disatukan dengan baik (misalnya, struktur silo) membantu Google mengatur konten secara tematis. Itu juga dapat membantu Googlebot mengakses dan mengindeks semua halaman situs website.
  5. Pembaruan situs: Banyak praktisi SEO percaya bahwa pembaruan situs website dan konten baru yang ditambahkan ke situs dapat berfungsi sebagai faktor kesegaran di seluruh situs.
  6. Sitemap: Sitemap membantu mesin pencari mengindeks halaman dengan lebih mudah dan menyeluruh, sehingga meningkatkan visibilitas. Namun, Google baru-baru ini menyatakan bahwa HTML sitemap tidak “berguna” untuk SEO.
  7. Waktu aktif situs: Banyak waktu henti dari pemeliharaan situs atau masalah server dapat merusak peringkat anda (dan bahkan dapat mengakibatkan deindeks jika tidak diperbaiki).
  8. Lokasi server: Lokasi server memengaruhi peringkat situs di wilayah geografis yang berbeda (sumber). Terutama penting untuk pencarian geo-spesifik.
  9. Sertifikat SSL: Google telah mengkonfirmasi bahwa menggunakan HTTPS sebagai sinyal peringkat. Menurut Google, bagaimanapun, HTTPS hanya bertindak sebagai “pemecah masalah”.
  10. E-A-T: Google EAT atau kependekan dari Expertise, Authoritativeness and Trustworthiness. Google dapat memberikan keunggulan pada situs website dengan tingkat E-A-T yang tinggi (terutama situs yang menerbitkan konten terkait kesehatan).
  11. Informasi meta duplikat: Informasi meta duplikat di seluruh situs website dapat menurunkan semua visibilitas halaman.
  12. Navigasi breadcrumb: Breadcrumb adalah gaya arsitektur situs yang ramah pengguna yang membantu pengguna (dan mesin pencari) mengetahui di mana mereka berada di situs. Google menyatakan bahwa: “Pencarian Google menggunakan breadcrumb markup di halaman website untuk mengkategorikan informasi dari halaman dalam hasil pencarian.”
  13. Pengoptimalan seluler: Dengan lebih dari separuh pencarian dilakukan dari perangkat seluler, Google ingin melihat bahwa situs website memang dioptimalkan untuk pengguna seluler. Faktanya, Google menghukum situs website yang tidak ramah seluler.
  14. YouTube: Bahwa video YouTube diberikan perlakuan istimewa di halaman SERP.
  15. Kegunaan situs website: Situs website yang sulit digunakan atau navigasi yang buruk dapat merusak peringkat secara tidak langsung.
  16. Penggunaan Google Analytics dan Google Search Console: Beberapa orang berpikir bahwa kedua tools ini di situs website dapat meningkatkan pengindeksan halaman. Mereka juga dapat secara langsung memengaruhi peringkat dengan memberi Google lebih banyak data untuk dikerjakan. Google telah menyangkal ini sebagai mitos.
  17. Ulasan pengguna: Reputasi situs seperti Yelp.com kemungkinan memainkan peran penting dalam algoritma Google. Google bahkan memposting garis besar yang jarang jujur tentang bagaimana mereka menggunakan ulasan online setelah satu situs ketahuan menipu pelanggan dalam upaya mendapatkan pers dan tautan.
  18. Core Web Vitals: Core Web Vitals “lebih dari sekadar pemecah masalah” dalam hal pengaruhnya terhadap peringkat.

Ada 47 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor backlink.

  1. Backlink dari aged domain: Backlink dari domain yang tua mungkin lebih kuat dibandingkan dari domain baru.
  2. Jumlah linking root domain: Jumlah domain perujuk adalah salah satu faktor peringkat terpenting dalam algoritma Google, seperti yang dapat di lihat dari studi industri terhadap 11,8 juta hasil Google Penelusuran.
  3. Link dari IP terpisah: Tautan dari alamat IP yang berbeda menunjukkan situs websiite yang lebih luas yang terhubung ke website, yang dapat membantu peringkat.
  4. Jumlah halaman yang terhubung: Jumlah total halaman yang terhubungkan (bahkan dari domain yang sama) dapat memengaruhi peringkat.
  5. Anchor Text: Seperti disebutkan dalam deskripsi algoritma asli Google ini: “Anchor text sering memberikan deskripsi halaman website yang lebih akurat daripada halaman itu sendiri.” Anchor text yang relvan mengirimkan sinyal relevansi yang kuat dalam dosis kecil.
  6. Tag Alt (Pada gambar): Teks alternatif (Alt text) berfungsi sebagai teks jangkar untuk gambar.
  7. Link dari domain .edu atau .gov: Matt Cutts telah menyatakan bahwa TLD tidak mencerminkan pentingnya situs website. Dan Google mengatakan mereka “mengabaikan” banyak tautan dari .edu. Namun, hal itu tidak menghentikan praktisi SEO untuk berpikir bahwa ada tempat khusus dalam algoritma untuk TLD .gov dan .edu.
  8. Otoritas halaman yang terhubung: Otoritas (PageRank) dari halaman pengarah telah menjadi faktor peringkat yang sangat penting sejak awal Google dan sampai sekarang.
  9. Otoritas domain pengarah: Otoritas domain pengarah dapat memainkan peran independen dalam nilai tautan.
  10. Link dari pesaing: Tautan dari peringkat halaman lain di SERP yang sama mungkin lebih berharga untuk peringkat halaman untuk kata kunci tertentu (karena halaman tersebut sangat relevan).
  11. Link dari situs website yang lebih tinggi: Meskipun spekulatif, beberapa SEO percaya bahwa Google tidak akan sepenuhnya mempercayai situs website sampai anda ditautkan dari sekumpulan situs dengan otoritas yang lebih tinggi.
  12. Link website reoutasi buruk: Link dari apa yang disebut “lingkungan buruk” dapat merusak SEO.
  13. Guest posting: Meskipun link dari Guest post masih memberikan nilai, kemungkinan besar mereka tidak sekuat tautan editorial yang sebenarnya.
  14. Tautan dari iklan: Tautan dari iklan harus tidak diikuti atau menggunakan atribut rel=sponsored. Namun, kemungkinan Google dapat mengidentifikasi dan memfilter tautan yang diikuti dari iklan.
  15. Otoritas homepage: Tautan dari halaman homepage mungkin memainkan peran penting khusus dalam mengevaluasi bobot situs website.
  16. Nofollow link: Ini adalah salah satu topik paling kontroversial dalam SEO. Kata resmi Google tentang masalah ini adalah: “Secara umum, kami tidak mengikuti mereka.”
  17. Keanekaragaman jenis tautan: Memiliki persentase yang sangat besar dari beragam jenis tautan mungkin merupakan tanda webspam. Di sisi lain, tautan dari berbagai sumber merupakan tanda profil tautan alami.
  18. Tag sponsored atau UGC: Tautan yang ditandai sebagai “rel=sponsored” atau “rel=UGC” diperlakukan berbeda dari tautan “dofollow” atau rel=nofollow.
  19. Tautan kontekstual: Tautan yang disematkan di dalam konten halaman yang kontekstual sangat kuat dianggap sebagai faktor peringkat Google.
  20. Redirect 301 yang berlebihan: Tautan balik yang berasal dari pengalihan (redirect) 301 melemahkan beberapa PageRank.
  21. Anchor text tautan internal: Anchor text tautan internal adalah sinyal relevansi. Yang mengatakan, tautan internal kemungkinan memiliki bobot yang jauh lebih sedikit daripada anchor text yang berasal dari situs eksternal.
  22. Atribusi title link: Title link (teks yang muncul saat anda mengarahkan kursor ke tautan) juga dapat digunakan sebagai sinyal relevansi yang lemah.
  23. Ekstesi TLD negara dari domain pengarah: Mendapatkan tautan dari ekstensi domain tingkat atas khusus negara (.id, .my, .ph .au) dapat membantu peringkat lebih baik di negara tersebut.
  24. Lokasi tautan di dalam konten: Tautan di awal konten mungkin memiliki bobot sedikit lebih banyak daripada tautan yang ditempatkan di akhir konten.
  25. Lokasi tautan di halaman: Di mana tautan muncul di halaman itu penting. Umumnya, tautan yang disematkan di konten halaman lebih kuat daripada tautan di area footer atau sidebar.
  26. Keterkaitan link domain: Tautan dari situs website pada niche yang serupa secara signifikan lebih kuat daripada tautan dari situs website yang sama sekali tidak terkait.
  27. Keterkaitan tingkat halaman: Tautan dari halaman yang relevan juga memberikan nilai lebih.
  28. Kata kunci dalam judul: Google memberikan perhatian ekstra untuk link dari halaman yang mengandung kata kunci halaman anda dalam judul.
  29. Link velocity positif: Situs website dengan link velocity positif biasanya mendapat peningkatan SERP karena menunjukkan situs website anda semakin populer.
  30. Link velocity negatif: Di sisi lain, kecepatan tautan negatif dapat secara signifikan menurunkan peringkat karena merupakan sinyal penurunan popularitas.
  31. Tautan dari halaman penghubung: Algoritma Hilltop menunjukkan bahwa mendapatkan tautan dari halaman yang dianggap sumber daya teratas (atau hub) pada topik tertentu diberikan perlakuan khusus.
  32. Tautan dari situs otoritas: Tautan dari situs yang dianggap sebagai “situs otoritas” kemungkinan besar memberikan lebih banyak manfaat daripada tautan dari situs kecil yang relatif tidak dikenal.
  33. Ditautkan sebagai Sumber Wikipedia: Meskipun tautannya nofollow, banyak yang berpikir bahwa mendapatkan tautan dari Wikipedia memberikan sedikit kepercayaan dan otoritas tambahan di mata mesin pencari. Namun Google telah membantahnya.
  34. Muncul bersama dan konstan: Kata-kata yang cenderung muncul di sekitar backlink membantu memberi tahu Google tentang halaman itu.
  35. Usia backlink: Menurut paten Google, tautan lama memiliki kekuatan peringkat lebih tinggi daripada backlink yang baru dibuat.
  36. Tautan dari situs asli vs Splog: Karena proliferasi jaringan blog, Google mungkin memberi bobot lebih pada tautan yang berasal dari “situs nyata” daripada dari blog palsu. Mereka kemungkinan besar menggunakan merek dan sinyal interaksi pengguna untuk membedakan keduanya.
  37. Profil tautan alami: Situs website dengan profil tautan “alami” akan mendapat peringkat tinggi dan lebih tahan lama untuk diperbarui daripada situs yang jelas-jelas menggunakan strategi black hat untuk membangun tautan.
  38. Reciprocal link: Halaman skema tautan Google mencantumkan “reciprocal link yang berlebihan” sebagai skema link yang harus dihindari.
  39. Link konten UGC: Google dapat mengidentifikasi UGC vs konten yang diterbitkan oleh pemilik situs website yang sebenarnya. Misalnya, mereka mengetahui bahwa tautan dari blog resmi WordPress.com sangat berbeda dengan tautan dari besttoasterreviews.wordpress.com.
  40. Tautan dari 301: Tautan dari pengalihan (redirect) 301 mungkin kehilangan sedikit daya dibandingkan dengan tautan secara langsung. Namun, Matt Cutts mengatakan bahwa redirect 301 serupa dengan tautan langsung.
  41. Penggunaan Schema.org: Halaman yang mendukung mikroformat dapat diberi peringkat lebih baik di bandingkan dengan halaman yang tidak menggunakannya. Ini mungkin merupakan dorongan langsung atau fakta bahwa halaman dengan mikroformat memiliki RKT SERP yang lebih tinggi. Baca juga, schema markup dan struktur data.
  42. TrustRank dari situs yang terhubung: Keandalan situs yang terhubung dengan website anda menentukan berapa banyak “TrustRank” yang diteruskan kepada anda.
  43. Jumlah outbond link di halaman: PageRank sangat terbatas. Tautan pada halaman dengan ratusan tautan eksternal melewati PageRank lebih sedikit daripada halaman dengan beberapa tautan keluar.
  44. Link dari situs forum: Karena spamming tingkat industri, Google dapat secara signifikan mendevaluasi link dari website forum.
  45. Jumlah kata dari konten yang terhubung: Link dari halaman berisi 1000 kata biasanya lebih berharga daripada link dari halaman tipis.
  46. Kualitas link konten: Link dari konten yang ditulis dengan buruk atau berputar tidak memberikan nilai sebanyak link dari konten yang ditulis dengan baik.
  47. Link di seluruh situs website: Matt Cutts telah mengonfirmasi bahwa tautan di seluruh situs website “dikompresi” untuk dihitung sebagai satu tautan.

Faktor peringkat Google (Faktor Interaksi Pengguna)

Ada 11 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor interaksi pengguna.

  1. Google RankBrain: Google RankBrain adalah algoritma AI Google. Banyak yang percaya bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengukur bagaimana pengguna berinteraksi dengan hasil pencarian.
  2. Rasio Klik Tayang organik untuk suatu kata kunci: Menurut Google, halaman yang diklik lebih banyak dalam RKT mungkin mendapatkan peningkatan SERP untuk kata kunci tertentu.
  3. RKT organik untuk semua kata kunci: RKT organik situs website untuk semua kata kunci yang diperingkatnya mungkin merupakan sinyal interaksi pengguna berbasis manusia.
  4. Bounce rate: Tidak semua orang di SEO setuju dengan masalah bounce rate, tetapi ini mungkin cara Google untuk menggunakan penggunanya sebagai penguji kualitas. Halaman dengan tingkat bounce rate mungkin bukan hasil yang bagus untuk kata kunci itu).
  5. Direct trafik: Dipastikan bahwa Google menggunakan data dari Google Chrome untuk menentukan berapa banyak dan seberapa sering orang yang mengunjungi situs website. Situs website dengan banyak lalu lintas langsung cenderung merupakan situs dengan kualitas lebih tinggi daripada situs yang mendapatkan sangat sedikit lalu lintas langsung. Faktanya, studi menemukan korelasi yang signifikan antara lalu lintas langsung dan peringkat Google.
  6. Repeated trafik: Situs website dengan pengunjung berulang dapat memperoleh peningkatan pada faktor peringkat Google.
  7. Pogosticking: “Pogosticking” adalah jenis bouncing khusus. Dalam hal ini, pengguna mengeklik hasil penelusuran lain dalam upaya menemukan jawaban atas kueri mereka. Hasil dari Pogostick orang mungkin mendapatkan penurunan peringkat yang signifikan.
  8. Situs website yang diblokir: Google telah menghentikan fitur ini di Chrome. Namun, Google Panda menggunakan fitur ini sebagai sinyal kualitas. Jadi Google mungkin masih menggunakan variasinya.
  9. Bookmark Chrome: Google mengumpulkan data penggunaan browser Chrome. Halaman yang diberi bookmark di Chrome mungkin mendapatkan peningkatan.
  10. Jumlah komentar: Halaman dengan banyak komentar mungkin merupakan sinyal interaksi dan kualitas pengguna. Bahkan, salah satu Googler mengatakan komentar dapat membantu visibilitas dan dalam hal peringkat.
  11. Dwelling time: Google sangat memperhatikan “dwell time“: berapa lama orang menghabiskan waktu di halaman website saat datang dari pencarian Google. Ini juga terkadang disebut sebagai “klik panjang vs klik pendek”. Singkatnya: Google mengukur berapa lama waktu yang dihabiskan oleh pencari Google di halaman website anda. Semakin lama waktu yang dihabiskan, semakin baik.

Faktor peringkat Google (Faktor Algoritma khusus Google)

Ada 18 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor algoritma khusus Google.

  1. Query Deserves Freshness: Google memberi dorongan pada halaman yang lebih baru untuk pencarian tertentu.
  2. Query Deserves Diversity: Google dapat menambahkan keragaman ke SERP untuk kata kunci yang ambigu, seperti “Ted”, “WWF” atau “ruby”.
  3. Riwayat browsing pengguna: Anda mungkin telah menyadarinya sendiri: situs website yang sering anda kunjungi mendapatkan peningkatan SERP untuk pencarian anda sendiri.
  4. Riwayat pencarian pengguna: Rantai penelusuran memengaruhi hasil penelusuran untuk penelusuran selanjutnya. Misalnya, jika anda mencari “ulasan” lalu mencari “pemanggang roti”, Google cenderung memberi peringkat situs ulasan pemanggang roti lebih tinggi di SERP.
  5. Featured snippet: Menurut studi SEMRush, Google memilih featured content berdasarkan kombinasi panjang konten, pemformatan, otoritas halaman, dan penggunaan HTTP.
  6. Penargetan geografis: Google memberikan preferensi ke situs website dengan IP server lokal dan ekstensi nama domain khusus negara.
  7. Safe search: Hasil pencarian dengan kata-kata makian atau konten dewasa tidak akan muncul untuk orang-orang yang mengaktifkan safe search.
  8. Keyword “YMYL”: Google memiliki standar kualitas konten yang lebih tinggi untuk kata kunci “YMYL – Your Money Your Life”.
  9. Laporan DMCA: Google “menurunkan peringkat” halaman dengan laporan DMCA yang sah.
  10. Keanekaragaman domain: Apa yang disebut “Bigfoot Update” seharusnya menambahkan lebih banyak domain ke setiap halaman SERP.
  11. Pencarian transaksional: Google terkadang menampilkan hasil yang berbeda untuk kata kunci terkait belanja, seperti pencarian penerbangan atau hotel.
  12. Pencarian lokal: Untuk pencarian lokal, Google sering menempatkan hasil pencarian lokal di atas SERP organik normal.
  13. Top stories box: Pencarian dengan kata kunci tertentu memicu hasil Top Stories Box.
  14. Preferensi merek besar: Setelah update algoritma Vince, Google mulai memberikan dorongan merek besar untuk kata kunci tertentu.
  15. Google Shopping: Google terkadang menampilkan hasil Google shopping di SERP organik.
  16. Pencarian gambar: Gambar Google terkadang muncul di hasil pencarian organik normal.
  17. Hasil situs tunggal untuk merek: Kata kunci berorientasi domain atau merek memunculkan beberapa hasil dari situs website yang sama.
  18. Payday Loan Update: Payday Loan Update adalah algoritma khusus yang dirancang untuk membersihkan “query yang berisi spam”.

Faktor peringkat Google (Faktor Brand Signals)

Ada 11 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor brand signal.

Feed Ads by Google!

  1. Anchor text merek: Anchor text bermerek adalah sinyal merek yang sederhana, tetapi dianggap sangat kuat.
  2. Pencarian merek (Branded search): Orang mencari merek. Jika orang menelusuri merek produk anda di Google, ini menunjukkan kepada Google bahwa situs website anda adalah merek asli.
  3. Pencarian merek + keyword: Apakah orang mencari kata kunci tertentu bersama dengan merek produk anda (misalnya: “Tokodaring faktor peringkat Google” atau “tokodaring eCommerce”)? Jika demikian, Google dapat memberikan peningkatan peringkat saat orang mencari versi non-merek dari kata kunci tersebut di Google.
  4. Situs yang memiliki halaman Facebook dan like: Merek cenderung memiliki halaman Facebook dengan banyak jumlah suka.
  5. Situs memiliki profil Twitter dengan banyak follower: Profil Twitter dengan banyak pengikut menandakan merek yang populer.
  6. Halaman perusahaan Linkedin resmi: Sebagian besar bisnis nyata memiliki halaman Linkedin perusahaan.
  7. Known Authorship: Pada bulan februari 2013, mantan CEO Google Eric Schmidt mengklaim: “Dalam hasil pencarian, informasi yang terkait dengan profil online terverifikasi akan diberi peringkat lebih tinggi daripada konten tanpa verifikasi, yang akan mengakibatkan sebagian besar pengguna secara alami mengklik hasil (terverifikasi) teratas.”
  8. Legitimasi akun media sosial: Akun media sosial dengan 10.000 pengikut dan 2 posting mungkin ditafsirkan sangat berbeda dari akun kuat 10.000 pengikut lainnya dengan banyak interaksi. Faktanya, Google mengajukan paten untuk menentukan apakah akun media sosial itu asli atau palsu.
  9. Penyebutan merek di Top Stories: Merek yang sangat besar disebutkan di situs Top Stories sepanjang waktu. Bahkan, beberapa brand memiliki feed berita dari website mereka sendiri, di halaman pertama.
  10. Penyebutan merek yang tidak ditautkan: Merek yang disebutkan tanpa ditautkan. Google kemungkinan melihat penyebutan merek non-hyperlink sebagai sinyal merek.
  11. Lokasi kantor atau lokasi bisnis: Bisnis nyata memiliki kantor. Ada kemungkinan Google mencari data lokasi untuk menentukan apakah suatu situs website adalah merek besar atau tidak.

Faktor peringkat Google (Faktor On-Site Spam)

Ada 15 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor on-site spam.

  1. Penalti Google Panda: Situs website dengan konten berkualitas rendah kurang terlihat dalam pencarian setelah terkena penalti algoritma Google Panda.
  2. Tautan ke website yang buruk: Menautkan ke website yang buruk, seperti situs website jualan obat atau situs pinjaman online berisi spam dapat merusak visibilitas pencarian situs website.
  3. Redirect: Redirect yang dilakukan dengan licik adalah sangat terlarang. Jika tertangkap, itu bisa membuat situs website dideindeks.
  4. Pop Up atau Iklan yang Mengganggu: Dokumen panduan Google mengatakan bahwa pop up dan iklan yang mengganggu adalah tanda situs website berkualitas rendah.
  5. Pop up dan interstitial: Google dapat memberikan penalti kepada situs website yang menampilkan Pop up dan interstitial dalam satu halaman penuh kepada pengguna seluler.
  6. Pengoptimalan situs yang berlebihan: Google akan memberikan penalti kepada website yang dioptimalkan untuk mesin pencari secara berlebihan. Ini termasuk: isian kata kunci, isian tag header, dekorasi kata kunci yang berlebihan.
  7. Konten omong kosong: Paten Google menguraikan bagaimana Google dapat mengidentifikasi konten “omong kosong”, yang berguna untuk memfilter konten yang diputar atau dibuat secara otomatis dari indeks mereka.
  8. Halaman doorway: Google ingin halaman website yang anda tampilkan ke Google menjadi halaman yang akhirnya dilihat oleh pengguna. Jika halaman anda mengalihkan orang ke halaman lain, itu di sebut sebagai “Halaman Doorway”. Tak perlu dikatakan, Google tidak menyukai situs website yang menggunakan Doorway Pages.
  9. Iklan above the fold: “Page Layout Algorithm” menghukum situs website dengan banyak iklan tetapi dengan sedikit konten) pada bagian above the fold.
  10. Menyembunyikan link afiliasi: Melangkah terlalu jauh saat mencoba menyembunyikan link afiliasi dapat menimbulkan hukuman.
  11. Google Fred: Code name untuk serangkaian update algoritma Google mulai tahun 2017. Fred “menargetkan situs website dengan konten-konten bernilai rendah yang menempatkan pendapatan di atas membantu penggunanya.”
  12. Situs afiliasi: Bukan rahasia lagi bahwa Google bukanlah penggemar afiliasi terbesar. Dan banyak yang berpikir bahwa situs website yang menghasilkan uang dengan program afiliasi berada di bawah pengawasan ekstra.
  13. Konten yang dihasilkan secara otomatis: Dapat dipahami bahwa Google membenci konten yang dibuat secara otomatis. Jika mereka mencurigai bahwa situs website anda mengeluarkan konten yang dihasilkan oleh AI, hal itu dapat mengakibatkan penalti atau penghapusan pengindeksan.
  14. Alamat IP ditandai sebagai spam: Jika alamat IP server anda ditandai sebagai spam, ini dapat memengaruhi semua situs website di server tersebut.
  15. Meta Tag Spamming: Keyword stuffing juga bisa terjadi di bagian meta tag. Jika Google mengira anda menambahkan kata kunci ke tag judul dan deskripsi dalam upaya untuk mempermainkan algoritma mereka, mereka mungkin akan memberikan situs anda dengan penalti.

Faktor peringkat Google (Faktor Off-Site Spam)

Ada 19 faktor peringkat Google yang di dasarkan dari faktor off-site spam.

  1. Situs yang diretas: Jika situs website anda diretas, situs tersebut dapat dihapus dari hasil pencarian.
  2. Link yang tidak wajar: Masuknya tautan yang tiba-tiba (dan tidak wajar) adalah tanda pasti dari tautan palsu.
  3. Penalti Google penguin: Situs website yang terkena dampak Google Penguin secara signifikan kurang terlihat dalam pencarian. Meskipun, tampaknya, Penguin sekarang lebih fokus untuk memfilter tautan buruk daripada menghukum seluruh situs website.
  4. Jumlah profil link yang tinggi dari tautan berkualitas rendah: Banyak tautan dari sumber yang biasa digunakan oleh black hat SEO (seperti komentar blog dan profil forum) mungkin merupakan tanda permainan sistem.
  5. Link dari situs website yang tidak relevan: Persentase tinggi baclink dari situs website yang topikalnya tidak terkait dapat meningkatkan kemungkinan penalti manual.
  6. Peringatan link yang tidak wajar: Google telah mengirimkan ribuan pesan “Pemberitahuan Google Search Console tentang link yang tidak wajar yang terdeteksi”. Ini biasanya mendahului penurunan peringkat, meskipun tidak 100% dari waktu.
  7. Tautan dari website direktori yang berkualitas rendah: Menurut Google, backlink dari direktori berkualitas rendah dapat menyebabkan penalti.
  8. Link widget: Google tidak menyukai tautan yang dihasilkan secara otomatis saat pengguna menyematkan “widget” di situs mereka.
  9. Tautan dari IP Kelas C yang sama: Mendapatkan jumlah tautan yang tidak wajar dari situs website pada IP server yang sama dapat membantu Google menentukan bahwa link tersebut berasal dari jaringan blog yang sama.
  10. Anchor text “Racun”: Memiliki anchor text “racun” (terutama kata kunci obat) yang mengarah ke situs website anda mungkin merupakan tanda spam atau situs website yang diretas dan bisa merusak peringkat situs website anda.
  11. Lonjakan link yang tidak wajar: Paten Google pada tahun 2013 menjelaskan bagaimana Google dapat mengidentifikasi apakah masuknya link ke suatu halaman itu sah atau tidak. Link yang tidak wajar itu mungkin menjadi tidak berharga.
  12. Link dari website direktori artikel dan siaran pers: Direktori artikel dan siaran pers telah disalahgunakan sampai-sampai Google sekarang menganggap dua strategi membangun tautan ini sebagai “skema tautan” dalam banyak kasus.
  13. Tindakan manual: Ada beberapa jenis di antaranya, tetapi sebagian besar terkait dengan pembuatan black hat SEO link.
  14. Menjual link: Tertangkap menjual tautan dapat merusak visibilitas SEO website anda.
  15. Google Sandbox: Situs website baru yang tiba-tiba mendapatkan tautan masuk terkadang dimasukkan ke dalam Google Sandbox, yang membatasi visibilitas pencarian untuk sementara.
  16. Google Dance: Google Dance dapat mengguncang peringkat untuk sementara. Menurut Paten Google, ini mungkin cara bagi mereka untuk menentukan apakah suatu situs website mencoba mempermainkan algoritme mereka atau tidak.
  17. Tools Disavow: Penggunaan disavow link dapat menghapus hukuman manual atau algoritmik untuk situs website yang menjadi korban SEO negatif.
  18. Permintaan peninjauan: Permintaan peninjauan yang berhasil dapat menghapus penalti.
  19. Skema tautan sementara: Google telah memberikan hukuman website yang membuat lalu dengan cepat menghapus tautan berisi spam. Juga dikenal sebagai skema tautan sementara.

Kesimpulan, Faktor peringkat Google

Secara ringkas, berikut adalah faktor peringkat Google yang paling penting hingga saat ini

  • Otoritas domain
  • RKT organik
  • Mobile friendly
  • Bounce rate
  • Total backlink
  • Kualitas konten
  • SEO on-page
  • Relevan
  • Konten segar
  • HTTPS
  • Page speed

Artikel terkait :

Feed Ads by Google!

Content Ads by Google!

Related Ads:

Related Ads by Google!

Top!