Like & Share:
- Like & Share : Jika ini dapat bermanfaat bagi orang lain? Klik tombol bagikan dan beri tahu mereka!
- Comment : Berikan komentar, komentar spam dan tidak relevan tidak akan pernah dipublikasikan!
- Klik Iklan : Terima kasih atas partisipasi Anda yang berharga. Keterlibatan Anda sangat kami hargai!
TokoDaring.Com – Optimasi Website eCommerce WordPress. Dalam banyak artikel kami sebelumnya, kami selalu merekomendasikan untuk menggunakan WordPress sebagai platform bisnis ecommerce anda. Apalagi jika bisnis yang di rintis adalah bisnis yang yang di skalakan dari level skala kecil (UMKM).
Optimasi Website eCommerce
Table of Contents
Hambatan bisnis ecommerce bagi usaha skala kecil
Bisnis atau usaha kecil acap kali masih memiliki hambatan yaitu kurangnya sumber daya untuk memaintain sebuah sistem. Namun bukan berarti kekurangan tersebut adalah masalah yang tidak bisa di pecahkan.
Ketika kami menyarankan untuk menggunakan WordPress sebagai platform ecommerce atau bisnis toko daring anda. Itu karena kami yakin bahwa anda akan begitu mudahnya melakukan maintenance dan optimasi website toko daring anda.
Optimasi website WordPress
Meski kami selalu merekomendasikan untuk menggunakan WordPress. Kami sampaikan juga bahwa WordPress memiliki kekurangan. Dan kekurangan WordPress yang cukup serius adalah dalam hal kecepatan (pagespeed).
Ada sebuah fakta yang unik bahwa satu detik saja loading website anda kalah berkompetisi dengan website yang lain dalam hal kecepatan, maka hal tersebut mengakibatkan 11% page view blog post. menurunkan 16% kepuasan pelanggan. Dan potensi 7% kehilangan konversi.
Kabar baiknya, optimasi website toko online yang di buat menggunakan WordPress (dan WooCommerce) ternyata bisa anda lakukan sendiri. Tentu ini bisa membantu jalannya bisnis toko online anda yang notabene belum memiliki sumber daya yang cukup untuk memaintain sistem yang di gunakan.
Dan kami mungkin adalah satu dari begitu besarnya ‘WordPress enthusiast’ yang senantiasa ingin membantu anda mengoptimasi website toko daring anda. Melalui artikel yang kami terbitkan kali ini, tips dan trik ampuh untuk mengoptimalkan kecepatan website ecommerce anda yang di buat menggunakan WordPress.
Optimasi website ecommerce WordPress
Ini adalah artikel pilar yang berarti kami tuliskan begitu panjang. Ada lebih dari 20 tips dan trik optimasi website ecommerce. Sebagian adalah teori dan sebagian lagi bersifat teknis.
Teknis dalam arti anda mungkin perlu untuk menambahkan kode atau script program ke dalam sistem WordPress anda. Artikel pendukung seperti penulisan kode atau script program kami terbitkan terpisah. Kami sarankan anda untuk mengikuti setiap tautan yang kami sematkan.
Berikut deretan panjang (dan ampuh) untuk mengoptimasi website ecommerce dalam hal performance (pagespeed).
Untuk optimasi website ecommerce dari segi keamanan (security), lihat artikel kami berikut, memberikan keamanan website eCommerce.
1. Memilih provider hosting yang tepat
Memilih hosting dengan kualitas baik kami tempatkan pada urutan pertama untuk mengoptimalkan performa website. Bagi usaha kecil, menyewa paket hosting memang lebih fleksibel dan menguntungkan ketimbang investasi membeli dan membangun sebuah web server sendiri.
Tapi anda perlu untuk mengukur sejauh dan seberat apa website ecommerce anda. Kunjungi lagi artikel yang pernah kami tulis, memilih hosting yang tepat. Dan itu akan memberikan anda sedikit gambaran tentang apa itu hosting.
Lalu tentukan provider dan paket hosting apa yang paling tepat untuk anda gunakan. Beberapa jenis dan paket hosting yang perlu anda pertimbangkan adalah sebagai berikut :
- Shared hosting.
- VPS hosting.
- Dedicated server (cloud hosting).
Buka dan cari preferensi tentang penyedia hosting yang ada di indonesia. Lakukan komparasi mulai dari spek hardware yang di tawarkan, software pendukung, jaminan uptime, support yang di berikan oleh tim teknikal, hingga review pengguna.
Penyedia hosting yang bisa anda pertimbangkan adalah Niagahoster. Penyedia hosting lainnya mungkin hanya reseller dari hosting besar dan tidak memiliki bantuan teknis yang cukup ketika anda memiliki masalah.
2. Kurangi HTTP Request
Selanjutnya untuk melakukan optimasi website ecommerce adalah dengan meminimalkan ‘http request’. 80% waktu loading website dihasilkan untuk ‘meload’ atau memuat bagian-bagian lain dari website itu sendiri, seperti gambar, kode skrip, file CSS dan lain-lain.
HTTP request terjadi pada masing-masing elemen tersebut, sehingga semakin banyak komponen, maka semakin banyak juga http request yang terjadi, itu berarti semakin banyak waktu yang digunakan untuk proses loading halaman website.
Tentang apa itu http request, bagaimana prosesnya dan cara meminimalkannya, lihat artikel kami berikut, apa itu http request dan bagaimana cara meminimalkannya.
3. Meminify dan mengkombine file
Meminify dan mengkombine file-file website adalah cara tradisional untuk mengurangi waktu loading website. Proses minify dan kombine bukan hanya dapat meningkatkan performa website, namun meminify dan mengkombine file juga sebagai salah satu cara untuk mengurangi http request sesuai point nomor 2 diatas.
Website bisa memiliki tampilan yang indah dan interaktif adalah karena penulisan file CSS dan JS yang dibuat di dalam sistem website itu sendiri. Hal signifikan untuk membuat loading website lebih cepat adalah dengan meminify dan mengkombinenya.
Jika anda menggunakan caching plugin. Anda dapat melakukannya hanya dengan beberapa klik saja. Rata-rata caching plugin memang memiliki kemampuan untuk meminify dan mengkombine sebagai bagian dari fitur optimasi website.
Cari dan aktifkan fitur tersebut di plugin caching yang anda gunakan. Mungkin anda baru dalam hal ini, artikel pendek kami tentang minify, combine dan bagaimana menulis CSS atau JS ke dalam WordPress kami tulis di artikel kategori coding for fun.
4. Load file CSS dan JS asynchronous
Cara lainnya mengoptimasi website ecommerce adalah dengan meload file CSS dan JS secara asynchronous. Kode skrip CSS dan JS dapat di loading dengan dua cara, synchronous atau asynchronous.
Synchronous artinya file akan di muat satu kali. Sedangkan asynchronous berarti file akan di muat beberapa kali secara simultan. Di pengaturan plugin caching yang anda gunakan biasanya sudah ada fitur untuk memuat file CSS dan JS secara asynchronous.
5. Defer Javascript loading
Defer javascript loading berarti menunda loading file javascript. Sesuai artinya ‘defer’ berarti menunda. Fungsi ini dapat menunda file-file JS hingga semua file atau elemen yang lain di muat secara sempurna dan tanpa menyebabkan delay.
Jika anda menjalankan website wordpress dengan plugin litespeed yang terinstal, anda juga dapat mengaktifkan fitur ini untuk menunda file javascript atau ‘defer JS load’.
Sedangkan jika anda menjalankan website non WordPress atau menggunakan template html, anda dapat menaruh fungsi untuk memanggil file JS external. Contoh untuk mendefer loading JS dari salah satu halaman tutorial javascript.info.
Mengoptimasi website ecommerce dengan menunda file javascript secara benar akan sangat memberikan efek positif yang signifikan dan mendapatkan kecepatan loading yang sempurna.
6. Minimize TTFB atau time to first byte
TTFB atau Time To First Byte adalah total waktu (dalam satuan detik), yang dibutuhkan oleh halaman website dari koneksi pertama kali dibuat sampai tepat sebelum transfer byte pertama terjadi.
Atau jika anda adalah pengunjung sebuah website itu berarti adalah waktu berapa lama browser anda menunggu hingga halaman website di transfer tepat pada byte pertama.
Menggunakan chrome dev tools anda dapat melihat masing-masing TTFB dari setiap file. Atau anda dapat menggunakan tools online webpagetest.org untuk melihat berapa lama (detik) TTFB di buat oleh halaman website anda.
Idealnya TTFB harus berada di bawah 200ms. Secara umum yang menyebabkan TTFB lambat adalah masalah jaringan, konfigurasi server website, traffic dan lain-lain. Kualitas jaringan dan penyedia hosting yang anda gunakan akan sangat berpengaruh juga terhadap waktu TTFB.
Hosting yang berkualitas biasanya memiliki waktu TTFB yang lebih kecil. Beberapa point di artikel ini seperti meminify, menggunakan CDN dan DNS yang tepat merupakan cara untuk mengurangi waktu TTFB untuk mengoptimasi website toko online.
Ini artikel kami yang lebih lengkap tentang mengoptimalkan TTFB dan mungkin membantu mengoptimasi website toko online anda.
7. Mengurangi waktu server respons time
Satu faktor yang signifikan dalam proses inisiasi loading halaman website adalah DNS lookup. DNS atau Domain Name Server adalah server dengan database alamat IP dan terhubung dengan hostname.
Contohnya jika anda mengunjungi website ini, di mana anda mengetikan alamat https://tokodaring.com
pada url bar. Maka ketika itu server akan melakukan lookup untuk menemukan alamat IP untuk nama domain tokodaring.com.
Anda dapat membandingkan performa masing-masing DNS provider secara online disini https://www.dnsperf.com. Menggunakan DNS provider yang lebih cepat merupakan pilihan yang tepat untuk mengurangi waktu proses pageload website anda.
8. Optimisasi website ecommerce dengan mengurangi redirect
Redirect adalah hambatan bagi proses optimasi website wordpress anda. Setiap redirect yang terjadi akan menambahkan latensi pada keseluruhan waktu loading sebuah halaman. Terlalu banyak redirect justru akan menunda loading halaman website.
Pada point di atas tentang server response time, di jelaskan bahwa server melakukan lookup antara nama domain yang di ketik dengan alamat IP. Maka jika terdapat redirect, proses lookup tersebut akan berpotensi terjadi berulang. Dan tentu akan menambah panjang waktu loading sebuah halaman.
Kita bisa menghindari atau meminimalkan redirect pada awal-awal perencanaan membuat toko online. Misalnya tentukan ke arah mana website ecommerce anda akan berjalan. Tentukan dengan cermat halaman dan kategori produk atau tag produk yang dibuat sesuai dengan konsep awal.
Tentang impact atau pengaruh buruh redirect pada kecepatan website, lihat artikel kami berikut.
9. Melakukan Cek dan Test Kompresi file
Pada dasarnya semakin kecil file-file website maka akan semakin cepat waktu loading yang akan di dapatkan. Coba untuk meluangkan sedikit waktu apakah website anda sudah menjalankan metode kompresi.
Banyak tools online untuk melakukan test tersebut. Salah satunya adalah giftofspeed.com. Mengkompress file akan memperkecil ukuran tanpa harus mengorbankan kualitas. Dengan melakukan cek menggunakan tools online tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar ukuran file dan berapa persen ukuran file yang bisa di kurangi.
10. Mengkompress file dengan gzip
Setelah menjalankan cek dan test file kompresi diatas, syukurlah kalau ternyata server hosting anda sudah menjalankan metode kompresi di website ecommerce anda. Bagaimana jika belum ? maka anda harus melakukannya sekarang juga dan itu bisa anda lakukan sendiri.
Mengkompresi file dengan GZIP atau brotli sudah menjadi standard dalam mendesain dan mengoptimasi website website. GZIP merupakan file format dan metode kompresi yang menempatkan kode string yang serupa ke dalam file teks, lalu kemudian menggantikannya sementara untuk membuat file menjadi lebih kecil.
Gzip bekerja sempurna pada HTML dan CSS karena file tersebut memiliki tipikal yang di gunakan berulang. Kebanyakan web server saat ini juga dapat mengakomodasi metode kompresi gzip. Gzip dapat mereduksi waktu download hingga 70% dan bisa di lakukan dengan memasukan perintah ke dalam file .htaccess
.
Mengaktifkan Gzip melalui file .htaccess
Kode perintah untuk mengaktifkan gzip melalui file .htaccess
bisa jadi berbeda sesuai jenis server website (apache atau nginx). Untuk server website apache anda dapat menambahkan baris kode berikut ke dalam file .htaccess
.
<IfModule mod_gzip.c>
mod_gzip_on Yes
mod_gzip_dechunk Yes
mod_gzip_item_include file .(html?|txt|css|js|php|pl)$
mod_gzip_item_include handler ^cgi-script$
mod_gzip_item_include mime ^text/.*
mod_gzip_item_include mime ^application/x-javascript.*
mod_gzip_item_exclude mime ^image/.*
mod_gzip_item_exclude rspheader ^Content-Encoding:.*gzip.*
</IfModule>
<IfModule mod_deflate.c>
AddOutputFilterByType DEFLATE text/html
AddOutputFilterByType DEFLATE text/css
AddOutputFilterByType DEFLATE text/javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE text/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE text/plain
AddOutputFilterByType DEFLATE image/x-icon
AddOutputFilterByType DEFLATE image/svg+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/rss+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-javascript
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/xhtml+xml
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-truetype
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-ttf
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-otf
AddOutputFilterByType DEFLATE application/x-font-opentype
AddOutputFilterByType DEFLATE application/vnd.ms-fontobject
AddOutputFilterByType DEFLATE font/ttf
AddOutputFilterByType DEFLATE font/otf
AddOutputFilterByType DEFLATE font/opentype
# Browsers lama yang tidak menghandle kompresi
BrowserMatch ^Mozilla/4 gzip-only-text/html
BrowserMatch ^Mozilla/4\.0[678] no-gzip
BrowserMatch \bMSIE !no-gzip !gzip-only-text/html
</IfModule>
11. Mengaktifkan browser caching
Ketika kita mengunjungi sebuah website, elemen dari alamat web yang kita kunjungi akan disimpan di dalam hard disk lokal komputer anda dalam bentuk cache. Ini bertujuan agar ketika ada orang yang mengunjungi lagi halaman website tersebut, maka browser akan memuatnya tanpa harus melakukan http request baru ke server.
Website WordPress dengan plugin cache yang terinstal, dapat mengaktikan browser caching hanya dengan mentoggle ON browser cache. Anda dapat melakukannya dari menu setting plugin caching yang di gunakan.
Tindakan tersebut akan secara otomatis menuliskan kode ke dalam file .htaccess
, sebagai berikut:
<IfModule mod_expires.c>
ExpiresActive on
ExpiresByType application/pdf A2592000
ExpiresByType image/x-icon A2592000
ExpiresByType image/vnd.microsoft.icon A2592000
ExpiresByType image/svg+xml A2592000
ExpiresByType image/jpg A2592000
ExpiresByType image/jpeg A2592000
ExpiresByType image/png A2592000
ExpiresByType image/gif A2592000
ExpiresByType image/webp A2592000
ExpiresByType video/ogg A2592000
ExpiresByType audio/ogg A2592000
ExpiresByType video/mp4 A2592000
ExpiresByType video/webm A2592000
ExpiresByType text/css A2592000
ExpiresByType text/javascript A2592000
ExpiresByType application/javascript A2592000
ExpiresByType application/x-javascript A2592000
ExpiresByType application/x-font-ttf A2592000
ExpiresByType application/x-font-woff A2592000
ExpiresByType application/font-woff A2592000
ExpiresByType application/font-woff2 A2592000
ExpiresByType application/vnd.ms-fontobject A2592000
ExpiresByType font/ttf A2592000
ExpiresByType font/woff A2592000
ExpiresByType font/woff2 A2592000
</IfModule>
12. Gunakan CDN
Menggunakan CDN diyakini ampuh meningkatkan performa website internasional targeting. CDN akan memperpendek jarak antara akses pengunjung website dan lokasi dimana server website berada.
Tapi mungkin anda perlu mempertimbangkan dulu sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan CDN. Yaitu dimana server hosting berada dan target trafik website berasal.
jika misalnya lokasi server berada di indonesia dan trafik yang di harapkan juga hanya pengunjung dari indonesia lalu kenapa harus menggunakan layanan CDN yang justru layanan CDN tersebut tidak memiliki server distribusinya di indonesia.
Cek di mana lokasi server hosting anda berada. Bisa saja perusahaan hosting yang anda gunakan adalah anak perusahaan asing yang servernya bukan di indonesia, mungkin di alaska. Cek juga apakah CDN tersebut memiliki jaringan distribusinya di indonesia.
Prinsipnya menggunakan CDN seharusnya bisa meningkatkan performa website ecommerce anda. Untuk memilih layanan CDN juga harus benar-benar cermat sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Ada banyak layanan CDN yang mungkin akan membuat bingung anda. Cari referensi sebanyak-banyaknya. Dan yang paling penting adalah dengan melihat apakah layanan CDN tersebut memiliki infrastruktur di indonesia ?
Jika tidak, maka sama juga bohong. Orang tetap akan mengakses konten anda dari negara lain melalui server layanan CDN yang jauh dari lokasi bisnis ecommerce anda. CDN seharusnya jadi cara yang efektif mengoptimasi website toko online anda.
13. Gunakan hosting eksternal untuk video dan musik
Jika ingin menampilkan konten video, maka cara yang paling efisien adalah dengan “mengembed” kode html kedalam halaman konten video anda. Ini jauh lebih baik ketimbang anda mengupload file video tersebut ke dalam folder upload, yang akan sangat memakan bandwidth hosting.
Mengembed video dari youtube tidak terlalu memberatkan loading dan hanya meningkatkan sedikit HTTP request yang masih dalam batas normal. Ini juga bisa dilakukan jika ingin mendesain halaman homepage atau hero dengan menggunakan video.
14. Perkecil ukuran gambar dan perhatikan letaknya
Gambar memang diperlukan dalam satu buah konten yang utuh. Maka menyisipkan gambar pada sebuah konten juga harus dilakukan. Tapi jangan korbankan tulisan anda yang sangat bagus dan berguna hanya karena gambar yang disisipkan masih memilki ukuran yang besar atau berkualitas jelek.
Sehingga mempengaruhi mood orang yang melakukan ‘kunjungan’ ke halaman konten dan website karena kualitasnya yang buruk.
Sebelum menyematkan gambar ke dalam konten, gambar bisa diperkecil terlebih dahulu baik ukuran (file size) dan dimensinya. proses optimasi ukuran gambar juga bisa dilakukan ketika gambar sudah di upload.
Mengoptimasi gambar sebelum di upload ke website anda bisa di lakan melalui tools online seperti image resizer. Sedangkan plugin untuk mengoptimasi gambar on the fly bisa anda cari di halaman plugin repository WordPress.org.
15. Aktifkan fitur lazy loading gambar
Jika halaman website memiliki banyak gambar mulai dari atas sampai bawah. Seperti misalnya halaman website berita atau majalah. Maka gambar yang belum diakses oleh pengunjung seharusnya dapat ‘di tunda’ kemunculannya. Atau biasa disebut lazy load.
Lazy load akan membuat gambar di website anda baru tampil setelah bagian yang diakses oleh pengunjung tepat berada pada layar monitornya. Beberapa waktu lalu google bahkan merelease native lazy load plugin untuk membantu webmaster mengoptimalkan tampilan gambar di websitenya.
Tidak ada alasan untuk tidak menggunakan lazy load. Dan anda tidak perlu susah payah untuk menuliskan kode supaya gambar di render ‘secara malas’. Karena hampir semua plugin caching memiliki fitur tersebut. Bahkan core WordPress di versi 5.7 mengakitfkan fitur ini secara default.
16. Selektif dan pasang sedikit plugin
Melakukan optimasi website wordpress berarti anda perlu untuk selektif untuk menggunakan plugin. Bahkan hanya gunakan plugin sesedikit mungkin. Beberapa plugin yang anda pasang mungkin memiliki fitur yang sama.
Misalnya jika sampai saat ini anda masih memasang plugin classic editor karena tidak terbiasa atau malas menggunakan plugin gutenberg blok editor. Lalu kenapa tidak mempelajari gutenberg untuk dua atau tiga hari, dan anda bisa meninggalkan plugin klasik.
Untuk satu plugin yang anda instal mungkin sebenarnya membawa banyak fitur. Tapi hanya satu atau dua fitur tersebut yang digunakan. Cobalah untuk mengeksplor semua fitur setiap plugin yang anda gunakan, jika ditemukan ada fitur yang sama dari dua plugin, maka kita bisa memilih satu yang paling tepat dan anda bisa menghapus plugin yang lain.
17. Optimisasi penulisan kode CSS yang benar
Website WordPress memberikan kesempatan kita untuk menambahkan tambahan style melalui custom CSS. CSS adalah file yang bisa membuat website menjadi lebih “menyala”. melalui kotak snippet di halaman customizer anda dapat menambahkan tambahan kode CSS.
Ternyata penulisan kode CSS juga harus diperhatikan. Berikut contoh sederhana antara penulisan CSS yang kurang baik dengan yang baik.
/* CSS yang kurang baik
<a href="https://contoh.com/download" class="dwnld-button">Download</a>
<a href="https://contoh.com/demo" class="demo-button">Demo</a>
<style>
.dwnld-button {
background: blue;
color: white;
border-radius: 5px;
padding: 10px 20px;
text-align: center;
font-size: 16px;
}
.demo-button {
background: orangered;
color: black;
border-radius: 5px;
padding: 10px 20px;
text-align: center;
font-size: 16px;
}
</style>
/* CSS yang baik
<a href="https://contoh.com/download" class="dwnld-button">Download</a>
<a href="https://contoh.com/demo" class="demo-button">Demo</a>
<style>
.dwnld-button, .demo-button {
border-radius: 5px;
padding: 10px 20px;
text-align: center;
font-size: 16px;
}
.dwnld-button {
background: blue;
color: white;
}
.demo-button {
background: orangered;
color: black;
}
</style>
Pada contoh penulisan kode CSS paling atas terdapat perulangan untuk property border-radius
, padding
, text-align
dan font-size
yang sebenarnya bernilai sama untuk dua selektor yang berbeda. Hanya ada beda pada background
dan color
.
Masih banyak cara untuk mengoptimalkan penulisan CSS, seperti misalnya :
- Jangan gunakan pengulangan style css properti yang sama seperti pada contoh kode diatas.
- Hindari metode penulisan CSS secara inline. Menulis kode CSS secara inline juga berpotensi terjadi perulangan untuk properti yang sama.
- Hindari properti !important;.
18. Selalu ukur performa untuk mendapatkan gambaran rata-rata
Seperti metode orang yang sedang diet, maka pada awal permulaan akan dilakukan pengukuran dan di catat inisial nilainya. Lalu setelah melakukan serangkaian langkah optimasi secara berkala juga perlu untuk mengukur ulang lagi progresnya.
Lakukan monitoring secara berkala untuk mengetahui progres peningkatannya meskipun hanya dalam hitungan MS atau milidetik. GT metrix dan web.dev adalah tools yang tepat bagi anda memonitoring progress optimasi website ecommerce.
19. Eliminasi masalahnya satu persatu dan maksimalkan fitur-fitur plugin atau server
Google pagespeed dapat memberikan parameter atau opportunity mengenai bagian apa saja yang menyebabkan loading website menjadi begitu lambat. Maka sebaiknya coba eliminasi satu persatu. Jika satu masalah bisa diatasi maka baru berpindah pada masalah lainnya untuk diatasi.
Coba juga untuk mengeksplor fitur-fitur plugin atau ‘php extension’, sebelum anda susah-susah untuk melakukan tweaking untuk mengoptimasi website toko daring anda. Kenyataannya banyak fitur-fitur server hosting yang ternyata belum anda maksimalkan.
Atau mungkin ada fitur dari plugin yang sebenarnya dapat membantu mengoptimasi website toko online dan dapat meningkatkan pagespeed.
Lihat halaman php extension dan cek apakah fitur seperti gzip, brotli atau imagick sudah di aktifkan. Sayang kalau fitur tersebut tidak di maksimalkan.
20. Pastikan semua software yang di gunakan selalu update
Ini langkah optimasi website ecommerce yang paling mudah. Anda hanya di minta untuk memastikan bahwa framework, CMS, tema dan plugin selalu pada versi terakhirnya.
Mengoptimasi website ecommerce yang di buat menggunakan WordPress berarti menggunakan PHP sebagai frameworknya. dan kebanyakan meminta minimum PHP version. Pembaruan pada framework, CMS, tema dan plugin biasanya selalu di ikuti dengan peningkatan performa.
Itu karena para developer rutin memantau programnya secara keseluruhan. Mengeliminasi script atau kode yang tidak perlu dan deprecated. Atau bahkan menambal lubang keamanan yang mungkin terbuka.
Banyak sebenarnya yang bisa di lakukan untuk mengoptimasi website toko online. Kami mungkin menuliskannya pada artikel yang terpisah.
Kami sarankan anda untuk mengunjungi paparan tutorial pada dua artikel berikut :
Dan kami sarankan juga untuk anda menuntaskan setiap point yang kami paparkan untuk mencapat tujuan optimasi website eCommerce WordPress anda.