Lompat ke konten
[a Humble Request] Klik 1 unit iklan saja di halaman ini untuk menjaga blog tetap aktif dan memberikan wawasan yang berguna.

Business Process Management (BPM)

TokoDaring.Com – Business Process Management (BPM). Business Process Management atau Manajemen Bisnis Proses dapat menghilangkan kesalahan manusia dan kesenjangan proses sekaligus meningkatkan efisiensi dan kepatuhan. Artikel ini membahas secara luas tentang apa itu BPM dan bagaimana dampak positifnya bagi organisasi.

Apa itu Busines Process Management

Artikel terkait

Cara Index Website Ke Google Lebih Cepat

Business Process Management adalah metode standarisasi yang efisien pada suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.

Didefinisikan oleh Gartner Business Process Management adalah disiplin yang menggunakan berbagai metode untuk menemukan, memodelkan, menganalisis, mengukur, meningkatkan, dan mengoptimalkan proses bisnis. Proses bisnis mengkoordinasikan perilaku orang, sistem, informasi, dan hal-hal untuk menghasilkan hasil bisnis dalam mendukung strategi bisnis. Proses dapat terstruktur dan berulang, atau tidak terstruktur dan bervariasi. Meskipun tidak diperlukan, teknologi sering digunakan dengan business process management. Business process management adalah kunci untuk menyelaraskan investasi TI/OT dengan strategi bisnis.

BPM berfokus pada menempatkan proses otomatis yang konsisten untuk transaksi rutin dan interaksi manusia. Ini membantu mengurangi biaya operasional bisnis dengan mengurangi limbah dan pengerjaan ulang, dan dengan meningkatkan efisiensi tim secara keseluruhan.

BPM merupakan sebuah software. Tapi banyak tools software BPM open source maupun enterprise yang tersedia untuk memudahkan orang untuk menerapkan proses bisnis yang terstandar dan otomatis.

Jenis-jenis Business Process Management

Sistem BPM dapat dikategorikan pada beberapa jenis, berdasarkan tujuan yang dilayani. Ada tiga jenis utama business process management, yaitu :

  1. Integration-centric BPM (berpusat pada integrasi)
    • Digunakan antara sistem perangkat lunak yang ada, seperti CRM, ERP dan HRMS. Ini digunakan juga ketika tidak ada banyak keterlibatan manusia. Sistem seperti itu umumnya memiliki akses API dan konektor untuk membuat proses bergerak lebih cepat.
  2. Document-centric BPM (berpusat pada dokumen)
    • Jenis BPM ini digunakan ketika dokumen, seperti kontrak, adalah dasar dari proses tersebut. BPM yang berpusat pada dokumen akan memungkinkan hal-hal seperti pemformatan, verifikasi, rute, dan penandatanganan dokumen.
  3. Human-centric BPM (berpusat pada manusia)
    • Jenis BPM yang digunakan ketika proses dilakukan oleh manusia. Umumnya, proses tersebut memerlukan persetujuan. Dalam hal ini, prosesnya melibatkan pemberitahuan dan pelacakan sederhana, serta antarmuka yang mudah dimengerti orang.

Langkah implementasi BPM

Ada beberapa langkah BPM, tergantung yang mengimplementasikan, mereka kadang membaginya menjadi 5, 6 atau 7 langkah. Tapi umumnya langkah implementasi BPM yang efektif adalah sebagai berikut :

  1. Rencana dan analisis.
  2. Pemodelan (Modeling).
  3. Implementasi.
  4. Monitor.
  5. Pengoptimalan.
  1. Rencana dan analisis
    • Tujuan dari tahap perencanaan proses adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang aturan bisnis dan memastikan apakah dapat sejalan dengan tujuan. Strategi BPM harus dapat mengidentifikasi tujuan dan menganalisis proses organisasi saat ini.
    • Analisis proses, untuk sebuah siklus BPM yang efektif, harus didahului dengan menganalisis proses yang ada di organisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah BPM yang ada masih selaras dengan tujuan organisasi.
  2. Pemodelan (Modeling)
    • Setelah gambaran dari rencana dan analisis yang dilakukan sebelumnya, maka kita akan tau lebih jelas tentang BPM yang ada saat ini. Lalu memutuskan apakah perlu membuat model BPM baru atau hanya menerapkan beberapa perubahan. Pemodelan mengacu pada mengidentifikasi, mendefinisikan, dan membuat representasi dari proses baru untuk mendukung aturan bisnis saat ini untuk berbagai pemangku kepentingan.
  3. Implementasi
    • Mengimplementasi proses bisnis bisa dilakukan dengan memulai tahap pengujian. Pengujian bisa dilakukan secara langsung hanya dengan melibatkan sekelompok kecil pengguna terlebih dahulu, baru kemudian membukanya untuk semua pengguna. Ini juga termasuk implementasi pada perubahan business process mangement yang ada.
  4. Monitor
    • Memonitor pengimplementasian BPM bisa dengan menetapkan KPI (Key Performance Indicator. Monitoring juga di lakukan agar perubahan yang diinginkan benar-benar dijalankan. Hal ini juga untuk melihat apakah perubahan sedang dilaksanakan dan jika proses baru menguntungkan tujuan organisasi.
  5. Pengoptimalan
    • Business Process Optimization (BPO) adalah re-design ulang dari proses bisnis untuk meningkatkan efisien dan memperkuat penyelarasan proses bisnis individu dengan strategi yang komprehensif. Pengoptimalan, juga bisa dilakukan dengan mencari cara untuk memperbaiki atau meningkatkan proses.

Manfaat implementasi business process management

Dalam sebuah organisasi bisnis hal utama yang paling dicari adalah keuntungan. Tentu saja keuntungan baru akan ada ketika beberapa hal yang ditargetkan bisa tercapai. Keuntungan juga bukan berarti mendapatkan. Ketika organisasi bisa mengurangi biaya maka itu juga akan mentriger keuntungan yang lebih besar.

Keuntungan juga bukan satu-satunya yang dicari. Bagaimana jika sebuah bisnis memperoleh keuntungan yang besar namun hanya dalam waktu yang singkat. Selebihnya adalah rapuh karena tidak mampu membentuk kultur kerja, atau karyawan yang tidak memiliki rasa loyal dan etos kerja yang baik.

  1. Pergerakan dan ekspansi bisnis yang lebih cerdas.
  2. Mengurangi biaya.
  3. Meningkatkan efisiensi.
  4. Kepatuhan, keselamatan, dan keamanan kerja yang baik.
  5. Meningkatkan loyalitas pelanggan
  6. Menghasilkan pertumbuhan pendapatan
  7. Semangat kerja yang baik.
  8. Akuntabilitas yang baik.
  9. Meningkatkan produktivitas.
  10. Menjamin kepatuhan.

Artikel terkait :

Related Ads: